Sewa tempat di Waisai

Temukan dan pesan akomodasi unik di Airbnb

Tempat berlibur bernilai tinggi di Waisai

Tamu setuju: penginapan ini dinilai tinggi karena lokasi, kebersihan, dan lainnya.

%{current} / %{total}1 / 1

Kabin di Meos Mansar

Tempat Liburan yang Tenang

Selamat datang di Lumba Lumba Homestay, Pulau Kri – pintu gerbang Anda ke surga di Raja Ampat yang terpencil. Homestay kami menawarkan kesempatan bagi mereka yang mencari tempat liburan yang tenang dan alami. Selami suasana tenang kabin kami, masing - masing dirancang dengan cermat untuk memberikan kenyamanan dan relaksasi untuk menampung hingga 4 orang. Lokasi tepi pantai kami menjanjikan momen ketenangan yang tak ada habisnya. Untuk memaksimalkan masa inap Anda, kami minta Anda meninjau semua informasi yang diberikan di bawah ini dengan cermat.

Perahu di Waigeo Selatan

Nilai rata-rata 5 dari 5, 3 ulasan

Rumah kapal yang menakjubkan di surga laut tropis

Terhubung kembali dengan alam untuk pengalaman tak terlupakan dan penuh petualangan seumur hidup. Menginaplah di atas rumah perahu sepanjang 16 meter ini, berlabuh (artinya, tidak bergerak) di teluk yang indah. Berenang/snorkeling atau berselancar dengan SUP dari kapal. Jelajahi manta, ikan, dan karang. BBQ pantai, gundukan pasir, Tanjung Kri/dinding Frewin semuanya dekat. Antar-jemput gratis ke/dari Waisai ke rumah perahu. Koki & sopir/pemandu di atas kapal - 3 kali makan sehari sudah termasuk.

Rumah perahu di Waigeo Selatan

Rajaecoafloat

‘ST FRANCIS of Assisi’ is a a floating demonstration of sustainable ecotourism located in a paradisiacal bay in Raja Ampat. Guests cans swim straight off the houseboat into a sandy lagoon with a maximum depth of 4m. The bay is very quiet, always calm, and it has extensive coral reefs and majestic mangroves to explore For nature lovers and bird watchers, birdlife in the bay is prolific. Whales and dugong have been seen in the bay while mantas and turtles are seen regularly.

Pilihan tamu terpopuler

Bungalo di Waigeo Selatan

Nilai rata-rata 5 dari 5, 24 ulasan

Eco Lodge di Raja Ampat (bungalow Wallace)

*Harap luangkan waktu untuk membaca detail dan deskripsi iklan* UNTUK JULI - AGUSTUS (KAMI TUTUP) Namun, harap hubungi kami untuk mencari kemungkinan Satu orang menginap antara musim ramai Oktober - Januari harus membayar harga 2 tamu •Tempat ini adalah tempat bungalo Alfred wallace • Hanya ada dua bungalo. Dengan taman Permakultur, pantai pribadi, terumbu karang rumah yang dilindungi, dan tempat menyelam bebas.

Pilihan tamu

Bungalo di Meos Mansar

Nilai rata-rata 4,82 dari 5, 11 ulasan

Beser Bay - Raja Ampat

Menjauh dari segalanya saat menginap !! Beser bay Homestay memiliki 3 rumah . Rumah dengan luasan 36 M2 berbentuk panggung memiliki 2 lantai di bangun di atas air,sedikit pantai pasir,menghadap hutan manggrove dan gunung berbatu. Ruangan luas dengan memiliki 2 kasur (lantai satu dan dua). Satu kasur kecil , tersedia tempat tidur gantung,kursi santai berada di teras dan Juga akses Jetty melihat Matahari terbenam.

Bungalo di Meos Mansar

Nilai rata-rata 4,73 dari 5, 45 ulasan

Methos Homestay - Raja Ampat

Di antara hutan bakau, Methos memiliki sebidang pantai, di mana tiga ‘Bungalow Air’ berada. Setiap bungalo dapat menampung dua orang dan dibangun di atas panggung air. Bungalo dilengkapi dengan furnitur, memiliki beranda besar dengan dek matahari. Tempat tidur benar - benar ditutupi oleh kelambu ukuran king. Di beranda ada tempat tidur gantung dan kursi berjemur, di mana Anda bisa melihat matahari terbenam.

Rumah kecil di Meos Mansar

Raja Ampat Blue Sea

Menjauh dari segalanya saat menginap di Raja ampat Blue sea. Vila ini menawarkan 5 unit rumah ,dimana rumah ini di bangun pada alam hutan manggrove di sebuah desa kecil (Swainggrai ), Setiap rumah dapat menampung 2-4 orang,terdapat 2 kasur,tempat tidur malas,meja kerja ,tempat tidur gantung dan toillet,sangat baik untuk privasi keluarga.

Kabin di Kecamatan Teluk Mayalibit

wisata alam,

Labuta Homestay nature tourism is a place for vacations and traveling and provides camping and forest trekking trips and observing birds and the native culture of the Ambel Maya tribe in Papua.