Dampak positif Airbnb terhadap perekonomian di Asia Pasifik

Airbnb menugaskan Oxford Economics, sebuah perusahaan terkemuka di dunia yang menganalisis dan memprediksi kondisi ekonomi, untuk menilai dampak ekosistem Airbnb terhadap komunitas di seluruh Asia Pasifik. Di sini, kami menghimpun temuan utama dari penelitian ini, termasuk kontribusi ekonomi dari aktivitas Airbnb di wilayah yang kami layani, serta tren perjalanan yang lebih luas yang terungkap dari data tersebut. Di bawah temuan ini, Anda bisa mendengar dari Tuan Rumah Airbnb tentang bagaimana mereka mendukung lapangan kerja dan bisnis lokal di komunitas mereka.

Oxford Economics mengamati aktivitas antara April 2022 dan Maret 2023, satu tahun pertama mulai bangkitnya aktivitas perjalanan setelah pandemi, dan menemukan bahwa platform Airbnb —baik secara langsung maupun tidak langsung— telah berkontribusi sebesar 22,5 miliar USD terhadap PDB di wilayah ini.

Angka ini mewakili kenaikan 5% secara riil dari tahun 2019, yang menunjukkan bahwa ekosistem Airbnb tidak hanya bangkit kembali, tetapi terus berkembang, menunjukkan ketangguhan tidak tergoyahkan. Faktanya, belanja tamu Airbnb di Asia Pasifik lebih cepat pulih dari tekanan COVID-19 dibanding pasar perjalanan dan pariwisata tradisional; nilainya menyusut lebih sedikit dan pulih lebih awal dari rata-rata di industri ini.

Analisis ekonomi mengonfirmasikan segala yang telah kita ketahui tentang Airbnb – bahwa ketika tamu bepergian menggunakan platform ini, mereka menciptakan efek berantai yang kuat terhadap perekonomian lokal. Dari PDB 22,5 miliar USD yang dihasilkan, 7,8 miliar berasal dari belanja langsung tamu, sementara sisanya dihasilkan oleh efek pengganda, antara lain peningkatan permintaan barang dan jasa, terciptanya lapangan kerja, dan peningkatan daya beli konsumen. Faktanya, Oxford Economics menemukan jumlah mata pencaharian yang didukung oleh aktivitas ekonomi Airbnb di seluruh Asia Pasifik diperkirakan mencapai lebih dari 650.000.

Setelah beberapa tahun yang sangat menantang bagi industri pariwisata, komunitas Airbnb memegang peran penting dalam pemulihan dan kelanjutan pertumbuhan sektor ini. Bagian dari total pengeluaran tamu di Asia Pasifik yang difasilitasi melalui platform Airbnb telah tumbuh sebesar 0,8 persen secara riil, dari sekitar 2,3% pada tahun 2019 menjadi 3,1% dari semua belanja pariwisata di wilayah Asia Pasifik pada tahun 2022*, tahun saat pasar pariwisata di Asia Pasifik mulai serius dibuka kembali. Perlu juga dicatat bahwa Tiongkok daratan dan Jepang belum sepenuhnya menghapus kebijakan penanganan pandemi mereka pada saat itu. Hal ini menunjukkan bahwa angka-angka tersebut dapat meningkat lebih tinggi lagi.

Airbnb merupakan inti dari beberapa tren paling menarik yang membentuk kembali lanskap perjalanan di Asia Pasifik dan laporan ini membantu mengukur kontribusi yang berasal dari Tuan Rumah dan tamu yang menggunakan Airbnb. Laporan Oxford Economics menemukan bahwa ada dua hal penting yang telah berubah dari aktivitas perjalanan, keduanya menciptakan peluang ekonomi yang signifikan di berbagai destinasi.

Tempat yang jarang dikunjungi
Selama pandemi, terlihat ada perubahan yang jelas dalam tren perjalanan, orang-orang lebih suka menjauh dari perkotaan dan memilih destinasi yang lebih dekat ke pedesaan. Efek ini bisa dilihat dengan jelas dengan kontribusi platform kami, yang turut didukung oleh Tuan Rumah lokal. Airbnb membantu Tuan Rumah lokal mengubah tempat mereka menjadi tempat menginap, menghadirkan berbagai opsi akomodasi di lebih banyak destinasi, dan membantu penyebaran pariwisata. Kapasitas pariwisata dapat dengan cepat muncul dan berkembang di tempat-tempat yang belum atau tidak dianggap menarik sebagai tujuan investasi oleh perusahaan perhotelan, tetapi tetap memiliki peluang ekonomi dan potensi pariwisata yang signifikan. Belanja pariwisata non-perkotaan di Airbnb telah tumbuh sekitar 88% secara riil dari tahun 2019, memberikan kontribusi ekonomi yang berharga untuk area yang sebelumnya tidak begitu menarik perhatian.

Masa inap jangka panjang yang menggabungkan unsur bekerja dan bersenang-senang
Kedua, kita juga melihat tren masa inap jangka panjang, yang tentu saja dimungkinkan oleh kebijakan kerja yang fleksibel dan didukung oleh program inisiatif kita, seperti program global Tinggal dan Bekerja di Mana Saja. Studi Oxford Economics menunjukkan bahwa ketika tamu menginap lebih lama, mereka mengeluarkan lebih banyak dana per perjalanan untuk perekonomian lokal di destinasi mereka. Belanja oleh tamu jangka panjang melalui platform Airbnb tumbuh secara riil di seluruh negara Asia Pasifik sejak 2019 dan, dalam waktu 12 bulan hingga Maret 2023, tamu Airbnb yang menginap selama 28 malam atau lebih telah berkontribusi sebesar 1,1 miliar USD terhadap PDB di kawasan Asia Pasifik, dan telah membantu lebih dari 42.000 mata pencaharian.